Pada postingan sebelumnya saya telah mengulas sedikit
mengenai metabolit sekunder steroid nah
pada postingan blog kali ini saya akan
menulis mengenai Vitamin-Vitamin
Essensial dari Bahan Alam.
Vitamin merupakan suatu senyawa yang telah lama dikenal
oleh peradaban manusia. Sudah sejak ribuan tahun lalu, manusia telah mengenal
vitamin sebagai salah satu senyawa yang dapat memberikan efek kesehatan bagi
tubuh. Seiring dengan berkembangnya zaman dan ilmu pengetahuan, berbagai hal
dan penelusuran lebihc mendalam mengenai vitamin pun turut diperbaharui.
Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa
organik amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam
metabolisme setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh .
Terdapat 13 jenis vitamin
yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik.
Vitamin tersebut antara lain vitamin A, C, D, E, K, dan B (tiamin, riboflavin,
niasin, asam pantotenat, biotin, vitamin B6, vitamin B12, dan folat). Walau
memiliki peranan yang sangat penting, tubuh hanya dapat memproduksi vitamin D
dan vitamin K dalam bentuk provitamin yang tidak aktif. Sumber berbagai vitamin
ini dapat berasal dari makanan, seperti buah-buahan, sayuran, dan suplemen
makanan.
Klasifikasi Vitamin
Jenis
vitamin berdasarkan kelarutannya diklasifikasikan kedalam dua macam, yaitu
vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak. Vitamin yang
larut dalam air hanya ada dua yaitu Vitamin B dan C. Sedangkan vitamin A, D, E,
dan K, mereka larut dalam lemak. Cara kerja vitamin yang larut dalam lemak dan
yang larut dalam air berbeda. Vitamin yang larut dalam lemak : Vitamin yang
larut dalam lemak akan disimpan di dalam jaringan adiposa (lemak) dan di dalam
hati. Vitamin ini kemudian akan dikeluarkan dan diedarkan ke seluruh tubuh saat
dibutuhkan. Beberapa jenis vitamin hanya dapat disimpan beberapa hari saja di
dalam tubuh, sedangkan jenis vitamin lain dapat bertahan hingga 6 bulan lamanya
di dalam tubuh. vitamin yang larut dalam air : Berbeda dengan vitamin yang larut
dalam lemak, jenis vitamin larut dalam air hanya dapat disimpan dalam jumlah
sedikit dan biasanya akan segera hilang bersama aliran makanan. Saat suatu
bahan pangan dicerna oleh tubuh, vitamin yang terlepas akan masuk ke dalam
aliran darah dan beredar ke seluruh bagian tubuh. Apabila tidak dibutuhkan,
vitamin ini akan segera dibuang tubuh bersama urin. Oleh karena hal inilah,
tubuh membutuhkan asupan vitamin larut air secara terus-menerus.
Vitamin Yang Larut Dalam
Air
1. Thiamin (Vitamin B1)
Thiamin (Vitamin B1) dikenal sebagai vitamin berenergi karena memiliki efek yang bermanfaat bagi sistem saraf dan energi. Bentuk murni dari Thiamin (vitamin B1) adalah Tiamin Hidroklorida. Tiamin tersusun dari pirimidin tersubsitusi yang dihubungkan oleh jembatan metilen dengan tiazol tersubsitusi. Bentuk aktif dari tiamin adalah tiamin difosfat, dimana reaksi konversi tiamin menjadi tiamin difosfat tergantung oleh enzim tiamin difosfotransferase dan ATP yang terdapat di dalam otak dan hati. Beberapa manfaat dari Thiamin (Vitamin B1) yaitu: Mencegah penyakit Polyneuritis, Mencegah penyakit beri-beri, Menjaga dan melindungi kesiagaan mental, Membantu kerja sistem pencernaan tubuh, Menjaga dan melindungi pertumbuhan janin, dan Mengurangi resiko gigitan serangga.
Sumber-sumber thiamin (vitamin B1) ragi,
hati, biji bunga matahari, sejumlah padi, biji-bijian, kacang polong, semangka,
tiram, oatmeal dan tepung terigu. Gejala kekurangan Thiamin diantaranya,
Beri-beri, irama jantung yang tidak normal, gagal jantung, kelelahan, susah
berjalan, kebingungan dan kelumpuhan. Thiamin sangat mempengaruhi sistem
syaraf. Hal ini karena reaksi hipersensitif yang dapat berpengaruh pada
kelelahan, sakit kepala, sifat lekas marah dan susah tidur.
2. Riboflavin (Vitamin B2)
Riboflavin
terdiri atas sebuah cincin isoaloksazin heterosiklik yang terikat dengan gula
alcohol, ribitol. Jenis vitamin ini berupa pigmen fluoresen berwarna yang
relatif stabil terhadap panas tetapi terurai dengan cahaya yang visible.
Bentuk aktif riboflavin adalah
flavin mononukleatida ( FMN ) dan flavin adenin dinukleotida ( FAD ). FMN
dibentuk oleh reaksi fosforilasi riboflavin yang tergantung pada ATP sedangkan
FAD disintesis oleh reaksi selanjutnya dengan ATP dimana bagian AMP dalam ATP
dialihkan kepada FMN. FMN dan FAD
berfungsi sebagai gugus prostetik enzim oksidoreduktase,di mana gugus
prostetiknya terikat erat tetapi nonkovalen dengan apoproteinnya.Enzim-enzim
ini dikenal sebagai flavoprotein .Banyak enzim flavoprotein mengandung satu
atau lebih unsur metal seperti molibneum serta besi sebagai kofaktor esensial
dan dikenal sebagai metaloflavoprotein.
Riboflavin berfungsi sebagai koenzim berperan dalam metabolisme energi,
pernafasan, dan
penting untuk kesehatan kulit. Vitamin ini juga berperan dalam pembentukan
molekul steroid, sel darah merah, dan glikogen, serta menyokong pertumbuhan
berbagai organ tubuh, seperti kulit, rambut, dan kuku.
Riboflavin membantu enzim untuk menghasilkan energi dari nutrisi penting untuk
tubuh manusia. Riboflavin berperan pada tahap akhir dari metabolisme energi
nutrisi tersebut. Susu dan produk-produk susu, seperti keju, merupakan sumber
yang baik untuk riboflavin. Hampir semua sayuran hijau dan biji-bijian
mengandung riboflavin, seperti brokoli, jamur dan bayam. Kekurangan riboflavin
dapat menyebabkan gejala seperti iritasi, kulit merah dan keretakan kulit dekat
dengan sudut mata dan bibir seperti halnya sensitivitas yang berlebihan
terhadap sinar (photophobia) . Hal ini dapat juga menyebabkan keretakan pada
sudut mulut (cheilosis).
3. Niacin (vitamin B3)
Niasin merupakan nama generik
untuk asam nikotinat dan nikotinamida yang berfungsi sebagai sumber vitamin
tersebut dalam makanan. Asam nikotinat merupakan derivat asam monokarboksilat
dari piridin. Bentuk aktif sari niasin adalah Nikotinamida Adenin Dinukleotida
(NAD+) dan Nikotinamida Adenin Dinukleotida Fosfat ( NADP+).
Nikotinat merupakan bentuk
niasin yang diperlukan untuk sintesis NAD+ dan NADP+ oleh enzim-enzim yang terdapat
pada sitosol sebagian besar sel. Karena itu,setiap nikotinamida dalam makanan,
mula-mula mengalami deamidasi menjadi nikotinat. Dalam sitosol nikotinat diubah
menjadidesamido NAD+ melalui reaksi yang mula-mula dengan 5- fosforibosil
–1-pirofosfat ( PRPP ) dan kemudian melalui adenilasi
dengan ATP. Gugus amido pada glutamin akan turut membentuk koenzim NAD+.
Koenzim ini bisa mengalami fosforilasi lebih lanjut sehingga terbentuk NADP+.
Niacin (Vitamin B3) memiliki beberapa manfaat yaitu Berperan Penting Dalam Metabolisme
Karbohidrat, Kesehatan Kulit, Rambut, dan Kuku, Mengurangi Risiko Aterosklerosis (Jantung
Koroner), Mengurangi Kolesterol, Mengobati Penyakit Pellagra, Mengobati Radang Sendi, Diabetes, dan
Jerawat.
Sumber
makanan yang mengandung Niacin berasal dari jamur, ikan Tuna, Ikan salmon, dada
ayam, asparagus, daging rusa, hati domba, daging sapi, telur, buah mangga,
kacang-kacangan dan biji-bijian, susu. Pellagra (penyakit kekurangan niacin),
menunjukkan gejala seperti dermatitis, diare dan dementia . Gejala kekurangan
niacin lainnya adalah kehilangan nafsu makan, lemah, pusing dan kebingungan
mental. Kulit dapat menunjukkan gejala dermatitis simetrik bilateral, khususnya
pada daerah yang terkena sinar matahari langsung. Niasin dalam jumlah yang
berlebih dapat menjadi racun pada sistem syaraf, lemak darah dan gula darah.
Gejala-gejala yang terjadi yaitu seperti muntah, lidah membengkak dan pingsan
dapat terjadi. Bahkan dapat berpengaruh pada fungsi hati dan dapat
mengakibatkan tekanan darah rendah
4. Asam Pantotenat (Vitamin B5)
Asam pantotenat dibentuk melalui penggabungan asam pantoat
dengan alanin.Asam pantoneat aktif adalah Koenzim A (Ko A ) dan Protein Pembawa
Asil (ACP). Asam pantoneat dapat diabsorbsi dengan mudah dalam intestinum dan
selanjutnya mengalami fosforilasi oleh ATP hingga terbentuk 4'- fosfopantoneat.
Penambahan sistein dan pengeluaran gugus karboksilnya mengakibatkan penambahan
netto tiotanolamina sehingga menghasilkan 4' – fosfopantein, yakni gugus
prostetik pada ko A dan ACP . Ko A mengandung nukleotida adenin . Dengan
demikian 4' –fosfopantein akan mengalami adenilasi oleh ATP hingga terbentuk
defosfo koA . Fosforilasi akhir terjadi pada ATP dengan menambahkan gugus
fosfat pada gugus 3 – hidroksil dalam moitas ribose untuk menghasilkan ko A.
Asam pantotenat (Vitamin B5) Memiliki manfat yang baik untuk tubuh seperti Membantu enzim dalam proses transformasi hidrat
arang dan lemak menjadi energi , Membantu sintesa
acetylcholine, kimia otak yang berperan dalam proses transmisi sinyal listrik
antara sel-sel otak , Penting bagi
aktifitas kelenjar adrenal, terutama dalam proses pembentukan hormon, Pengendali
stress akibat migran, sindrom lesu kronis dan gangguan emosi lainya, sehingga
dikenal sebagai vitamin anti stress.
Bahan
makanan yang banyak mengandung asam pantotenat yaitu : daging, ikan, unggas,
kuning telur, hati, yogurt, keju, kacang-kacangan, ubi, kembang kol, pisang,
jeruk dan alpukat. Secara alami di dalam tubuh manusia, vitamin ini juga
diproduksi oleh bakteri menguntungkan “Lactobacillin”
yang hidup dalam saluran usus. Kekurangan asam pantotenat dapat menyebabkan
muntah, sulit tidur dan kelelahan. Sementara, ketika kelebihan kadang-kadang
menyebabkan diare dan perut kembung.
5. Vitamin B6 (Piridoksin, piridoksal,
piridoksamin)
Vitamin B6 terdiri atas
derivat piridin yang berhubungan erat yaitu piridoksin, piridoksal serta
piridoksamin dan derivat fosfatnya yang bersesuaian. Bentuk aktif dari vitamin B6 adalah piridoksal
fosfat, di mana semua bentuk vitamin B6 diabsorbsi dari dalam intestinum ,
tetapi hidrolisis tertentu senyawa-senyawa ester fosfat terjadi selama proses
pencernaan .Piridksal fosfat merupakan bentuk utama yang diangkut dalam plasma
. Sebagian besar jaringan mengandung piridoksal kinase yang dapat mengkatalisis
reaksi fosforilasi oleh ATP terhadap bentuk vitamin yang belum terfosforilasi
menjadi masing- masing derivat ester fosfatnya. Piridoksal fosfat merupakan
koenzim pada beberapa enzim dalam metabolisme asam aimno pada proses
transaminasi, dekarboksilasi atau aktivitas aldolase. Piridoksal fosfat juga
terlibat dalam proses glikogenolisis yaitu pada enzim yang memperantarai proses
pemecahan glikogen.
Tubuh
membentuk protein dengan mengubah asam amino yang terdapat dalam makanan.
Proses perubahan ini dibantu oleh vitamin B6. Disamping itu, vitamin B6
membantu tubuh membentuk energi dengan membakar cadangan gula yang terselip
diantara organ tubuh. Pembentukan hemoglobin dari protein juga dibantu oleh
vitamin B6. Sebagaimana kita tahu, hemoglobin merupakan zat yang sangat penting
untuk mengedarkan oksigen, enzim dan zat zat makanan ke seluruh organ tubuh.
Vitamin B6 dapat diperoleh dari daging, ikan, kentang, bayam, sawi, lobak,
kembang kol, brokoli, paprika, pisang, alpukat, tomat, melon, semangka, dll.
Orang yang mempunyai kadar vitamin B6 rendah, menunjukkan gejala seperti lemah,
sifat lekas marah dan susah tidur. Selanjutnya gejala kegagalan pertumbuhan,
kerusakan fungsi motorik dan sawan. Dosis tinggi vitamin B6 dalam waktu yang
lama menyebabkan kerusakan syaraf, yang kadang-kadang tidak dapat diperbaiki.
Hal ini dimulai dengan mati rasa pada kaki; selanjutnya, perasaan hilang pada
tangan dan mulut yang mungkin menjadi mati rasa.
6. Biotin (Vitamin B7)
Biotin merupakan derivat
imidazol yang tersebar luas dalam berbagai makanan alami. Karena sebagian besar
kebutuhan manusia akan biotin dipenuhi oleh sintesis dari bakteri intestinal,
defisiensi biotin tidak disebabkan oleh defisiensi dietarik biasa tetapi oleh cacat
dalam penggunaan. Biotin merupakan koenzim pada berbagai enzim karboksilase. Biotin (vitamin B7) merupakan atau sering
disebut juga sebagai vitamin H, merupakan co-enzim yang membantu metabolisme
asam lemak, leusin, dan karbohidrat.
Biotin sangat bermanfaat
bagi tubuh. Beberapa fungsi biotin yaitu Membantu sintesis karbohidrat dan asam lemak, Meningkatkan metabolisme energi, Membantu sintesis asam amino dan glukosa, Meningkatkan fungsi kelenjar keringat, sumsum
tulang, jaringan kulit dan saraf, serta sel darah, Meningkatkan pertumbuhan rambut dan
kuku. Selain itu juga orang dengan kelainan genetik juga umum
diberikan suplemen biotin.
Biotin
dapat ditemukan pada kacang-kacangan, kembang kol, kuning telur, jamur, pisang,
ayam, ikan dan cokelat. Dosis terlalu tinggi bisa memicu kondisi medis serius
yang disebut eosinophilic pleuropericardial effusion.
7. Folat (Vitamin B9)
Dikenal dengan istilah folasin
. Asam folat ini terdiri dari basa pteridin yang terikat dengan satu molekul
masing-masing asam P- aminobenzoat acid (PABA ) dan asam glutamat.
Tetrahidrofolat merupakan bentuk asam folat yang aktif. Makanan yang mengandung
asam folat akan dipecah oleh enzim-enzim usus spesifik menjadi monoglutamil
folat agar bisa diabsorbsi . kemudian oleh adanya enzim folat reduktase
sebagian besar derivat folat akan direduksi menjadi tetrahidrofolat dala sel
intestinal yang menggunakan NADPH sebagai donor ekuivalen pereduksi.
Folat (Vitamin B9) adalah vitamin yang diperlukan untuk replikasi sel dan pertumbuhan. Vitamin ini membantu blok bangunan berupa DNA, yang menyimpan informasi genetik tubuh, dan membangun blok RNA, yang diperlukan untuk sintesis protein. Vitamin B9 sangat penting untuk perkembangan janin dan regenerasi sel, seperti sel darah merah dan sel kekebalan. Sumber terbaik untuk folat adalah sayur-sayuran, khususnya sayuran berdaun hijau. Hati juga mengandung banyak folat. Daging, susu dan produk-produk susu mengandung sedikit folat. Kekurangan folat dapat menyebabkan kekurangan darah. Gejala keracunan adalah diare, susah tidur dan sifat mudah marah. Folat dengan dosis tinggi dapat menutupi
kekurangan vitamn B12, karena kedua vitamin ini berhubungan.
8. Kobalamin (Vitamin B12)
Vitamin B12 berperan penting pada saat pembelahan sel yang berlangsung dengan cepat. Vitamin B12 juga memelihara lapisan yang mengelilingi dan melindungi serat syaraf dan mendorong pertumbuhan normalnya. Selain itu juga berperan dalam aktifitas dan metabolisme sel-sel tulang. Vitamin B12 juga dibutuhkan untuk melepaskan folat, sehingga dapat membantu pembentukan sel-sel darah merah. Sumber kobalamin terdapat pada kerang, ikan kakap, daging rusa, udang, daging sapi, kalkun, kepiting, ikan salmon, telur, keju, rumput laut, tempe, susu dan yogurt. Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan kekurangan darah (anemia), yang sebenarnya disebabkan oleh kekurangan folat. Tanpa vitamin B12, folat tidak dapat berperan dalam pembentukan sel-sel darah merah. Gejala kekurangan lainnya adalah sel-sel darah merah menjadi belum matang (immature), yang menunjukkan sintesis DNA yang lambat. Kekurangan vitamin B12 dapat juga mempengaruhi sistem syaraf.
9. Asam Askorbat ( Vitamin C)
Bentuk aktif vitamin C adalah asam askorbat itu sendiri dimana fungsinya sebagai donor ekuivalen pereduksi dalam sejumlah reaksi penting tertentu. Asam askorbat dioksidasi menjadi asam dehidroaskorbat ,yang dengan sendirinya dapat bertindak sebagai sumber vitamin tersebut. Asam askorbat merupakan zat pereduksi dengan potensial hydrogen sebesar +0,008 V, sehingga membuatnya mampu untuk mereduksi senyawa-senyawa seperti oksigen molekuler, nitrat, dan sitokrom a serta c.
Vitamin C membantu spesifik enzim dalam
melakukan fungsinya. Vitamin C juga bekerja sebagai antioksidan, membentuk
kolagen, serat, struktur protein. Kolagen dibutuhkan untuk pembentukan tulang
dan gigi dan juga untuk membentuk jaringan bekas luka. Vitamin C juga
meningkatkan ketahanan tubuh terhadap infeksi dan membantu tubuh menyerap zat
besi. Sumber vitamin c adalah Jambu biji, kiwi, kelengkeng, pepaya, paprika
merah, brokoli, kubis, strawberi, kembang kol, jeruk, tomat, cabe, apel,
sayuran hijau, kentang wortel, ubi jalar, dan blewah. Kekurangan Vitamin C
dapat menyebabkan anemia, kulit kering, kasar dan bersisik, Pendarahan Internal
(haemorhages), Radang Gusi (Gingivitis), tulang Menjadi Kurang Stabil,
Kerusakan pada Jaringan Jantung, Penurunan Kemampuan Melawan Infeksi, Penurunan
Tingkat Penyembuhan Luka. Gejala keracunan vitamin C adalah mual, kejang perut,
diare, sakit kepala, kelelahan dan susah tidur. Hal ini juga dapat mengganggu
tes medis, atau menyebabkan buang air kecil yang berlebihan dan membentuk batu
ginjal.
Vitamin Yang Larut Dalam Lemak
1. Retinol (vitamin A)
Vitamin A atau retinal merupakan senyawa poliisoprenoid yang
mengandung cincin sikloheksenil. Vitamin A . Vitamin A merupakan istilah
generik untuk semua senyawa dari sumber hewani yang memperlihatkan aktivitas
biologik vitamin A. senyawa-senyawa twersebut adalah retinal, asam retinoat dan
retinal. Hanya retinol yang memiliki aktivitas penuh vitamin A, yang
lainnya hanya mempunyai sebagian fungsi vitamin A.
Vitamin A mempunyai provitamin yaitu karoten.Pada sayuran vitamin
A terdapat sebagai provitamindalam bentuk pigmen berwarna kuning ß karoten,
yang terdiri atas dua molekul retinal yang dihubungkan pada ujung aldehid
rantai karbonnya.Tetapi karena ß karoten tidak mengalami metabolisme yang
efisien ,maka ß karoten mempunyai efektifitas sebagai sumber vitamin A hanya
seper sepuluh retinal.
Vitamin A banyak terkandung
dalam minyak ikan. Juga terkandung dalam bahan pangan seperti mentega (lemak
susu), kuning telur, keju, hati, sayuran hijau dan wortel. Warna hijau
tumbuh-tumbuhan petunjuk yang baik tingginya kadar karoten. Buah-buahan
berwarna merah dan kuning, seperti cabe merah, wortel, pisang, pepaya, banyak
mengandung provitamin A, ß – karoten. Untuk makanan biasanya vitamin A terdapat
dalam makanan yang sudah difortifikasi (ditambahkan nilai gizinya).
Kekurangan atau defisiensi vitamin A disebabkan oleh malfungsi berbagai mekanisme seluler yang di dalamnya turut berperan senyawa- senyawa retinoid. Defisiensi vitamin A terjadi gangguan kemampuan penglihatan pada senja hari (buta senja). Ini terjadi karena ketika simpanan vitamin A dalam hati hampir habis. Deplesi selanjutnya menimbulkan keratinisasi jaringan epitel mata, paru-paru, traktus gastrointestinal dan genitourinarius, yang ditambah lagi dengan pengurangan sekresi mucus. Kerusakan jaringan mata, yaitu seroftalmia akan menimbulkan kebutaan.
2. Vitamin D (Kalsiferol)
Vitamin D merupakan prohormon
steroid.Vitamin ini diwakili oleh sekelompok senyawa steroid yang terutama
terdapat pada hewan, tetapi juga terdapat dalam tanaman serta ragi. Melalui
berbagai proses metabolic, vitamin D dapat menghasilkan suatu hormon yaitu
Kalsitriol, yang mempunyai peranan sentral dalam metabolisme kalsium dan
fosfat.
Vitamin D dihasilkan dari
provitamin ergosterol dan 7- dehidrokolesterol. Ergosterol terdapat dalam
tanaman dan 7–dehidrokolesterol dalam tubuh hewan. Ergokalsiferol (vitamin D2)
terbentuk dalam tanaman, sedangkan di dalama tubuh hewan akan terbentuk
kolekalsiferol (vitamin D3) pada kulit yang terpapar cahaya. Kedua
bentuk vitamin tersebut mempunyai potensi yang sama yaitu masing-masing dapat
menghasilkan kalsitriol D2 dan D3.
Vitamin D3 ataupun
D2 dari
makanan diekstraksi dari dalam darah ( dalam keadaan terikat dengan globulin
spesifik), setelah absorbsi dari misel dalam intestinum. Vitamin tersebut
mengalami hidroksilasi pada posisi –25 oleh enzim vitamin D3 – 25
hidroksikolekalsiferol, yaitu suatu enzim pada retikulum endoplasmic yang
dianggap membatasi kecepatan reaksi. 25- hidroksi D3 merupakan bentuk utama
vitamin D dalam sirkulasi darah dan bentuk cadangan yang utama dalam hati.
Defisiensi atau kekurangan vitamin D menyebabkan penyakit rakitis
terdapat pada anak-anak dan osteomalasia pada orang dewasa. Kelainan disebabkan
oleh pelunakan tulang yang terjadi akibat kekurangan kalsium dan fosfat. Ikan
berlemak, kuning telur dan hati merupakan sumber vitamin D yang baik.
3. Vitamin E (Tokoferol)
Ada beberapa jenis tokoferol dalam bentuk alami .Semuanya
merupakan 6- hidroksikromana atau tokol yang tersubsitusi isoprenoid.
Penyerapan aktif lemak meningkatkan absorbsi vitamin E. Gangguan penyerapan
lemak dapat menimbulkan defisiensi vitamin E. Vitamin E di dalam darah diangkut
oleh lipoprotein, pertama- tama lewat penyatuan ke dalam kilomikron yang
mendistribusikan vitamin ke jaringan yang mengandung lipoprotein lipase serta
ke hati dalam fragmen sisa kilomikron, dan kedua, lewat pengeluaran dari dalam
hati dalam lipoprotein berdensitas sangat rendah ( VLDL ). Vitamin E disimpan
dalam jaringan adiposa.
Vitamin E (tokoferol) bertindak sebagai antioksidan dengan
memutuskan berbagai reaksi rantai radikal bebas sebagai akibat kemampuannya
untuk memindahkan hydrogen fenolat kepada radikal bebas perksil dari asam lemak
tak jenuh ganda yang telah mengalami peroksidasi . Radikal bebas fenoksi yang
terbentuk kemudian bereaksi dengan radikal bebas peroksil selanjutnya. Dengan
demikian α – tokoferol tidak mudah terikat dalam reaksi oksidasi yang
reversible, cincin kromana dan rantai samping akan teroksidasi menjadi produk
non radikal bebas.
Defisiensi atau kekurangan
vitamin E dapat menimbulkan anemia pada bayi yang baru lahir. Kebutuhan akan
vitamin E meningkat bersamaan dengan semakin besarnya masukan lemak
tak jenuh ganda. Asupan minyak mineral,
keterpaparan terhadap oksigen (seperti dalam tenda oksigen ) atau berbagai
penyakit yang menyebabkan tidak efisiennya penyerapan lemak akan menimbulkan
defisiensi vitamin E yang menimbulkan gejala neurology. Kekurangan
vitamin E juga dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang fatal bagi tubuh,
antara lain kemandulan baik bagi pria maupun wanita.
Vitamin E dirusak oleh pemasakan dan pengolahan makanan yang
bersifat komersial, termasuk pembekuan. Benih gandum, minyak biji bunga
matahari serta biji flower, dan minyak jagung serta kedelai, semuanya merupakan
sumber vitamin E yang baik.
4. Vitamin K (Menadion)
Vitamin yang tergolong ke dalam kelompok vitamin K adalah naftokuinon tersubsitusi – poliisoprenoid. Menadion ( K3 ), yaitu senyawa induk seri vitamin K, tidak ditemukan dalam bentuk alami tetapi jika diberikan, secara in vivosenyawa ini akan mengalami alkilasi menjadi salah satu menakuinon ( K2 ). Filokuinon ( K1 ) merupakan bentuk utama vitamin K yang ada dalam tanaman. Menakuinon – 7 merupakan salah satu dari rangkaian bentuk tak jenuh polirenoid dari vitamin K yang ditemukan dalam jaringan binatang dan disintesis oleh bakteri dalam intestinum.
Defisiensi atau kekurangan vitamin K dapat menyebabkan terjadinya
penyakit hemoragik pada bayi baru lahir. Hal ini disebabkan karena plasenta
tidak meneruskan vitamin K secara efisien. Vitamin K tersebar luas dalam
jaringan tanaman dan hewan yang digunakan sebagai bahan makanan dan produksi
vitamin K oleh mikroflora intestinal pada hakekatnya menjamin tidak terjadinya
defisiensi vitamin K.
Defisiensi vitamin K dapat
terjadi oleh malabsorbsi lemak yang mungkin menyertai disfungsi pancreas,
penyakit biliaris, atrofi mukosa intestinal atau penyebab steatore lainnya.Di
samping itu, sterilisasi usus besar oleh antibiotik juga dapat mengakibatkan
defisiensi vitamin K.
Vitamin K banyak berperan dalam pembentukan
sistem peredaran darah yang baik dan penutupan luka. Defisiensi vitamin ini
akan berakibat pada pendarahan di dalam tubuh dan kesulitan pembekuan darah
saat terjadi luka atau pendarahan. Selain itu, vitamin K juga berperan sebagai
kofaktor enzim untuk mengkatalis reaksi karboksilasi asam amino asam glutamat.
Oleh karena itu, kita perlu banyak mengkonsumsi susu, kuning telur, dan sayuran
segar yang merupakan sumber vitamin K yang baik bagi pemenuhan kebutuhan di
dalam tubuh.
Permasalahan:
1. Vitamin B merupakan jenis vitamin yang dapat larut dalam air, vitamin salah satu jenis vitamin ini yaitu vitamin B7. vitamin B7 memiliki struktur yang hampir mirip dengan salah satu jenis alkaloid yaitu imidazol karena terdapat gugus amina, lalu bagaimana sifat yang dimiliki oleh vitamin ini, apakah ada kaitannya dengan senyawa tersebut?
2. Vitamin D merupakan salah satu turunan steroid yang sangat penting
bagi tubuh kita. Berdasarkan Bentuknya terdapat vitamin D2 dan vitamin D3.
dilihat dari strukturnya hanya terdapat perbedaan pada atom C no. 22 dan 24. Vitamin D3 lebih mudah diserap
oleh tubuh daripada vitamin D3. menurut anda bagaimana
pengaruh hal tersebut terhadap manfaat kedua senyawa tersebut?
3. Vitamin E merupakan jenis vitamin yang dapat larut dalam lemak. Vitamin E memiliki 2 bentukisomer yaitu Tokoferol dan tokotrienol. Tokoferol mempunyai rantai samping phytil, sedangkan
tokotrienol mempunyai rantai samping yang sama dengan ikatan rangkap pada
posisi 3′, 7′, 11′. Secara kimia, bentuk yang berbeda dari vitamin E semuanya
menunjukkan aktivitas sebagai antioksidan kimia tetapi tokotrienol memiliki sifat antioksidan lebih kuat dibandingkan dengan tokoferol. menurut anda
bagaimana pengaruh hal tersebut terhadap manfaat kedua senyawa tersebut?