Seringkali ketita kita membuat makanan atau minuman kita akan menambakan sesuatu zat agar makanan dan minuman yang kita buat akan memiliki rasa yang enek dan menggugah cita rasa. Indonesia kaya akan rempah rempah yang dapat membuat masakan menjadi lebih enak sehingga dari sejak dahulu raksat indonesia telah mengenal penyedap rasa dalam makanan dan minuman.
Penyedap rasa adalah bahan tambahan makanan yang memberikan rasa pada bahan tertentu, sehingga suatu makanan dapat bertambah manis, asam, dan sebagainya sehingga dapat meningkatkan cita
rasa makanan. Bahan ini dapat menimbulkan rasa enak
dan mempertegas rasa. Penyedap makanan berfungsi untuk
menguatkan rasa. Penggunaan penyedap bertujuan untuk meningkatkan citarasa
makanan, mengembalikan citarasa makanan yang mungkin hilang waktu
pengolahan, memberikan citarasa tertentu pada makanan yang tidak
mempunyainya. Bahan penyedap ini terdapat dalam bentuk penyedap
rasa alami, penyedap rasa identik alami, dan Penyedap rasa sintetis.
Penyedap rasa alami merupakan penyedap rasa didapatkan dari tumbuhan dan
hewan secara langsung atau melalui proses fisik, mikrobiologi, atau enzimatis.
Dapat dikonsumsi secara langsung atau diproses terlebih dahulu. penyedap rasa
identik alami merupakan penyedap rasa yang didapatkan dari sintesis atau
isolasi secara proses kimiawi dan memiliki komposisi, struktur, dan sifat yang
mirip dengan penyedap rasa alami secara kimiawi maupun organoleptik. Penyedap rasa sintetis merupakan penyedap rasa yang
tidak terdapat di alam, didapatkan dari proses kimiawi dengan bahan baku dari
alam.
Penyedap Alami
Bahan
penyedap dari bahan alami selalu terdapat di dalam setiap makanan. Jenis bahan
penyedap ini banyak sekali. Biasanya bahan-bahan ini dicampurkan bersama-sama
sebagai bumbu makanan, beberapa bahan alam yang berkhasiat sebagai penyedap
rasa yaitu sebagai berikut:
1. Daun pandan
Daun pandan
adalah jenis daun-daunan berbentuk lancip panjang dan memiliki sudut siku pada
bagian daunnya. Daun pandan merupakan jenis daun yang digunakan untuk masakan.
Daun pandan berwarna hijau dan warna hijau daun pandan digunakan sebagai penyedap
alami makanan. Daun pandan berserat halus dan mudah dibuat campuran dalam
masakan. Daun pandan mudah ditemukan bahkan terkadang tumbuh di media pot. Daun
pandan mimiliki bau yang harum dan memberikan rasa yang khas dan aroma wangi pada makanan.
Selain itu, daun pandan juga bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
Penyebab utama
daun pandan memiliki aroma yang khas adalah karena adanya kandungan senyawa
kimia 2AP (2 Acetyl 1 pyrroline/ACPY) yang merupakan turunan dari asam amino
fenilalanin. Fenilalanin terdapat hampir
di semua protein, ia tidak dapat diproduksi oleh tubuh manusia, dan hanya bisa
diperoleh dengan cara mengkonsumsi berbagai jenis makanan yang mengandungnya.
Bersama dengan zat lain, Fenilalanin berkontribusi dalam pembentukan senyawa
neurotransmitter yaitu senyawa kimia otak yang dapat mengirimkan impuls saraf.
2. Merica
Merica adalah
sejenis tanaman obat yang diambil buahnya. Di kalangan masyarakat, Merica juga
dikenal dengan nama lada. Terdapat dua macam Merica yang diketahui masyarakat,
yaitu Merica putih atau Merica hitam. Perbedaan keduanya yang pasti dapat
dilihat dari tampilan warna yang ada. Namun, tidak ada perbedaan signifikan
yang ditimbulkan dari segi rasa. Lada putih diperoleh dengan menggunakan buah
yang belum matang sementara lada hitam dibuat dengan menggunakan buah yang
sudah matang. Kegunaan dari Merica atau lada adalah memberikan rasa sedikit
panas atau pedas pada masakan. Lada putih sangat umum digunakan sebagai
campuran masakan dan dilarutkan bersamaan dengan masakan itu sendiri. Umumnya
Merica akan digunakan pada setiap santapan sup. Sementata lada hitam lebih
banyak digunakan sebagai pelengkap makanan yang sudah dimasak.
Piperin adalah
komponen utama dan zat berkhasiat yang terkandung dalam buah merica. Piperin memberkan
tingkat rasa pedas di dalam buah lada, bersama dengan kavisin. Piperin memiliki
bentuk seperti jarum dan berwarna kuning,
yang sulit larut dalam air dan mudah larut dalam kloroform, etanol, dan eter.
Piperin bila dikecap di lidah pada awalnya tidak berasa, akan tetapi lama-kelamaan
tajam menggigit.
3. Asam Jawa
Asam jawa atau Tamarindus indica merupakan
salah satu pohon dan buah yang paling terkenal di
Indonesia. Buah asam jawa berbentuk polong yang menggelembung, hampir
silindris, bengkok atau lurus, dengan jumlah biji mencapai 10 butir dalam tiap
polongnya. Daging buah (mesokarp) berwarna putih kehijauan
saat muda, dan berubah merah kecoklatan sampai kehitaman ketika sangat masak.
Rasa buah masam manis. Biji coklat kehitaman, mengkilap dan keras, agak
persegi. Pemanfaatan yang paling populer adalah sebagai bumbu masakan untuk
memberikan memberikan rasa masam pada aneka masakan. Selain itu, buah asam jawa
dapat digunakan untuk menghilangkan bau amis pada ikan, bahan sirup, selai, dan
campuran rujak.
Daging buah asam jawa mengandung 8-14% asam tartarat, 30-40% gula,serta
sejumlah kecil asam sitrat dan kalium bitaetrat sehingga berasa sangat masam.
Warna asli daging asam adalah kuning kecoklat-coklatan. Akibat pengaruh
pengolahan, warnanya berubah menjadi kehitam-hitaman. Asam tartarat
merupakan komponen asam yang paling utama dalam asam jawa. Asam tartarat adalah asam alpha-hydroxy-carboxylic, bersifat
diprotic dan aldaric dalam karakteristik asam, dan merupakan turunan
dihidroksil dari asam suksinat. merupakan salah satu
asam karboksilat dengan bentuk kristal tidak berwarna.
Penyedap Buatan
Penyedap sintetik pada dasarnya merupakan tiruan dari yang terdapat di alam. Kebutuhan penyedap alami jauh melebihi dari yang tersedia maka sejauh mungkin dibuatlah tiruannya. Keunikan dari penyedap rasa sintetik atau buatan yaitu meskipun tidak mempunyai cita rasa, tetapi dapat membangkitkan cita rasa komponen-komponen lain yang terkandung dalam bahan makanan. Sifat yang semacam itu disebut dengan taste enhancer (penegas rasa). Adapun beberapa penyedap rasa buatan yaitu:
1. Monosodium glutamat (MSG)
Mononatrium glutamat, monosodium glutamat (MSG), atau natrium/sodium glutamat merupakan garam natrium dari asam glutamat yang merupakan salah satu asam amino non-esensial paling berlimpah yang terbentuk secara alami. Monosodium Glutamat merupakan penyedap rasa yang dibuat dengan cara memproses gula tetes tebu, yang diproses sedemikian rupa sehingga menjadi butiran yang menyerupai garam atau butiran halus seperti tepung. Glutamat memiliki keunikan sifat, yaitu dapat membuat molekul-molekul dari makanan yang kita makan melekat lebih kuat di lidah. Tentu saja, molekul makanan yang melekat lebih kuat di lidah akan “dibaca” oleh reseptor rasa yang ada di lidah tersebut sebagai rasa yang lebih kuat juga.
Mengkonsumsi MSG tidaklah berbahaya, yang menjadikannya bahaya adalah ketidakwajaran ukuran pemakaiannya yang melebihi ketentuan dan rambu-rambu yang ditentukan. Adapun batasan pemakaian penyedap rasa atau vetcin untuk manusia adalah sekitar 0 sampai dengan 120 mg untuk tiap kilogram berat badan orang yang memakannya. Kelebihan dari mengkonsumsi MSG sangat berdapak pada kesehatan tubuh kita salah satunya yaitu penurunan kecerdasan otak.
2. Aspartam
Aspartam adalah pemanis buatan yang terbuat dari gabungan dua asam amino, yaitu asam aspartat dan fenilalanin. Zat ini umum digunakan untuk menggantikan peran gula pada makanan dan minuman. Aspartam memiliki tingkat rasa manis hingga 200 kali lipat dibandingkan dengan gula pasir biasa, namun memiliki jumlah kalori yang sama. Rumus kimia dari aspartam
adalah C14H18N2O5 dan berat molekul 294.31 Aspartam memiliki dua gugus fungsi yang bisa
terionisasi dan keduanya ada pada bagian residu asam aspartat. Pada pH netral,
aspartam ada dalam dua bentuk terionisasi. Aspartam stabil maksimal pada pH
4,3. Aspartam pada suhu kamar berbentuk bubuk putih yang tidak berbau dan titik
leburnya 248-2500C. Aspartam dimetabolisme dalam tubuh menjadi komponen
penyusunnya yaitu asam aspartat, fenilalanin, dan methanol. Seperti halnya asam
amino yang lain maka setiap gram asam amino dimetabolisme dalam tubuh dengan
menghasilkan 4 kalori.
3. Sakarin
Sakarin merupakan suatu pemanis tiruan. Zat dasarnya, sulfilina benzoat, secara efektif tidak memiliki energi makanan dan jauh lebih manis dari sukrosa, tetapi memiliki rasa pahit atau logam sisa rasa, terutama pada konsentrasi tinggi. Sakarin diproduksi pertama kali pada tahun 1878 oleh Constantin Fahlberg, seorang ahli kimia yang bekerja dengan derivatif tar batubara di laboratorium Ira Remsen di Universitas Johns Hopkins. Sakarin memiliki rumus molekul yaitu C7H5NO3S. Sakarin digunakan untuk memaniskan produk-produk seperti minuman, permen, kue, obat, dan pasta gigi.
4. Asam cuka
asam cuka adalah senyawa kimia asam organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Cuka merupakan salah satu bumbu penyedap yang memiliki rasa asam dan berbentuk cairan dan memiliki warna yang transparan. Cuka yang biasanya digunakan untuk memasak umumnya mengandung sekitar 4-7% asam asetat. Selebihnya sekitar 93-96% merupakan air yang digunakan untuk mengencerkan dari bentuk konsentrat.
Permasalahan:
1. Asam jawa
merupakan salah satu bahan penyedap alami. Asam jawa memiliki sifat kimia yaitu mempunyai rasa asam. Rasa asam dari
asam jawa berasal dari Asam tartarat. Kebanyakan asam tartarat saat ini banyak
sekali digunakan dalam penyedap rasa makanan maupun minuman. Asam ini memiliki 4 gugus hidroksil dan merupakan asam primer. Efek samping dari
asam ini dapat berdampak buruk bagi pencernaan. Lalu bagaimana dengan masakan
yang banyak menggunakan asam jawa apakah berdampak buruk bagi tubuh berdasarkan 4 gugus hidroksil asam tartarat ?
2. Asam glutamat merupakan penyedap sintetik yang dapat memperkuat rasa pada makanan, asam ini memiliki 2 isomer yaitu L- asam glutamat dan D-asam glutamat. L- asam glutamat mampu memperkuat tegas rasa sedangkan D- asam glutamat tidak mampu memperkuat rasa pada maknan, padahal memiliki rumus senyawa yang sama. Mengapa demikian?
3. Sakarin dan aspartam merupakan saru bahan penyedap rasa sintetis. sifat kimia yang dimiliki kedua senyawa ini memiliki rasa manis yang kuat. perbedaan dari kedua senyawa ini yaitu rasa manis sakarin lebih kuat dari aspartam, padahal kita ketahui kedua nya sama-sama memiliki gugus amina. Mengapa demikian?
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus3. Menurut saya sakarin memiliki rasa manis yang lebih kuat dibandingkan aspartam karena pada aspartam terdapat 2 buah atom Nitrogen dimana atom Nitrogen ini menunjukkan sifat basa yang artinya memiliki rasa yg pahit sehingga mengurangi rasa manis dari aspartam tersebut sedangkan sakarin hanya memiliki 1 buah atom Nitrogen sehingga rasa manis lebih dominan
BalasHapus1. tidak berdampak buruk, mengingat penggunaan asam jawa pada makanan biasanya dalam kadar jumlah yang bisa di toleran oleh tubuh atau sedikit saja. tidak dalam jumlah yang berlebihan..
BalasHapus2. Karena mereka memiliki perbedaan pada isomernya dimana ada isomer L dan D. Dan L- asam glutamat ini bisa mengalami ionisasi dengan natrium dan membentuk garam. Karena isomer D inilah dia tidak bisa memperkuat rasa pada makanan
BalasHapus