Senin, 15 April 2019

Laporan Percobaan -07 "Pembuatan Aseton"


VII. Data Pengamatan

7.1   Sintesis Aseton dengan Kalium Permanganat
NO.
PERLAKUAN
HASIL PENGAMATAN
1.
8 ml aquades ditambah dengan 26 ml 2-propanol dan 12 ml asam sulfat pekat.
Larutannya larut, warnanya bening dan terasa panas dengan suhu ± 50 ˚C.
2.
Larutan tadi dimasukkan ke dalam labu alas bulat dan ditambah dengan 16 gram kristal KMnO4.
Warna larutan berwarna ungu, seperti mendidih. Ketika didiamkan berubah warna menjadi coklat pekat.
3.
Dimasukkan baru didih dan dilakukan destilasi pada suhu 75˚C – 80˚C.
Didapatkan tetesan pertama destilatnya 78˚C pada waktu 3 menit dan tetesan terakhir pada suhu 76˚C pada waktu 6 menit 54 detik.
4.
Diukur volume aseton yang didapat.
Volume aseton yang didapat 40 tetes sama dengan 2 ml.
5.
Bau yang ditumbulkan dibandingkan dengan aseton murni.
Baunya sama dengan aseton murni.

7.2   Sintesis Aseton dengan Kalium Dikromat
NO.
PERLAKUAN
HASIL PENGAMATAN
1.
Kedalam gelas kimia besar dimasukkan 27.5 ml asam sulfat pekat ditambah 29.2 ml 2-propanol dan 25 ml aquades.
Larutannya tetap beninng dan menimbulkan panas sekitan 67˚C dan didiamkan.
2.
Kedalam corong pisah dimasukkan 10 gram kalium dikromat dan 100 ml aquades.
Kristal kalium dikromatnya larut dan larutan berwarna orange.
3.
Campuran yang didalam gelas kimia besar dipanaskan sampai mendidih.
Campuran mendidih.
4.
Lalu ditambahkan larutan kalium dikromat secara perlahan.
Ketika ditambahakan larutan menjadi hijau tosca lama kelamaan menjadi hijau tua, menimbulkan gelembung.
5.
Dilakukan destilasi hingga suhu 75˚C.
 Pada suhu 83˚C tepat tetesan destilatnya menetes dengan waktu 7 menit 44 detik.
6.
Dihitung rendemennya.
Didapatkan 40 tetes filtrat yang metes, sama dengan 2 ml.


VIII. Pembahasan
       Suatu senyawa keton yang paling sederhana adalah aseton atau 2-propanon. Aseteton atau 2-propanon memiliki ciri-ciri tidak berwarna, mudah menguap dan juga termasuk pelarut organik yang mudah terbakar. Secara alamiah aseton bisa ditemukan pada tumbuh-tumbuhan, dan juga sebagai hasil penguraian metabolisme lemak pada hewan. Selain itu aseton juga terdapat pada urin dan darah manusia dalam jumlah sedikit tetapi dalam jumlah banyak ditemukan pada penderita diabetes.Adapun kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari sangat banyak kita lihat  misalnya aseton dapat digunakan untuk membersihkan warna kuteks, key board laptop atau komputer yang kotor, bahkan juga utk membuat lantai lebih mengkilap, menghilangkan noda pada cangkir yang terbuat dari porselin, membuat sepatu anda semakin mengkilap, menghilangkan goresan pada kaca jam tangan anda, termasuk membersihkan whiteboard yang sudah kotor karena tinta spidol. Selain itu juga aseton juga dapat digunakan sebagai pelarut, bahan dasar plastik dan berbagai produk kosmetik dan obat-obatan (http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/04/03/sintesis-aseton/). 

8.1   Pembuatan Aseton dengan Kalium Permanganat
    Pada percobaan ini kami melakukan pembuatan aseton  dengan menggunakan kalium permanganat. . Pada percobaan ini dirangkai alat destilasi (yang terdiri dari statif, klem, thermometer, pipa T, hot Plate, labu leher tiga, kondensor, statif  penyangga kondensor, pipa kondensor, gelas beker, dan erlenmeyer). Selanjutnya, dipastikan dengan baik  tidak ada kebocoran agar proses destilasi berjalan dengan lancar dan mendapatkan hasil destilasi yang baik. kemudiaan dimasukkan 85 ml Aquades + 26 ml 2 propanol. Selanjutnya labu dasar bulat yang diisi dengan 8 ml aquades kemudian dimasukkan  dengan 26 ml 2-propanol dan 12 ml asam sulfat pekat. Hasil yang didapatkan yaitu larutan berwarna bening dan menimbulkan reaksi panas dengan suhu yang diukur sekitar ± 50 ˚C. Selanjutnya larutan tersebut  dimasukkan dengan kristal kalium permanganat sebanyak 16 gram. HAsil yang didaptkan yaitu larutan mengalami perubahan warna yaitu menjadi ungu dan larutan terlihat mendidih. Selanjutkan larutan didiamkan sebentar sampai agak dingin, ketika larutan itu didiamkan warnanya berubah lama kelamaan menjadi warna coklat pekat. Selanjutnya dimasukkan batu didih untuk meratakan panas agar menghindari terjadinya bumping. Kemudian dilakukan destilasi dengan suhu 75˚C – 80˚C. Hasil yang kami dapatkan pada proses destilasi ini yaitu tetesan pertama destilatnya yaitu tepat menetes pada suhu 78˚C dengan waktu 3 menit dan tetesan terakhir pada waktu 6 menit 54 detik dengan suhu 76˚C. Volume destilat yang kami dapat yaitu sebanyak 40 tetes (2 ml), dengan bau destilat yang didapatkan sama dengan bau dari aseton murni . Hal ini menandakan bahwa percobaan yang kami lakukan berhasil dalam pembuatan  aseton dengan kalium permanganat. Hal ini juga sesuai dengan teori bahnwa alkohol sekunder bila dioksidasi akan menghasilkan senyawa keton dimana dalam percobaan ini 2-propanol merupak alkohol sekunder. Sehingga, apabila dioksidasi dengan bantuan katalis kalium permanganat akan menghasilkan suatu aseton. 

 8.2  Pembuatan Aseton dengan Kalium Dikromat
        Pada percobaan ini kami melakukaan pembuatan  aseton dengan kalium dikeromat.  Pada percoban ini kedalam gelas kimia besar dimasukkan asam sulfat pekat sebnayak 27.5 ml dan 2-propanol sebanyak 29.2 ml serta 25 ml aquades. Hasil yang didapatkan l yaitu larutan tetap berwarna bening ketika dicampurkan dan menimbulkan rasa panas dimana  suhunya kami ukur sekitar 67˚C kemudian larutan tersebut didiamkan. Langkah selanjutnya kami membuat larutan kalium dikromat yaitu dengan cara  mencampurkan kristal kalium dikromat yang berwarna orange sebanyak 16 gram dengan aquades sebanyak 100 ml. Hasil yang didapat yaitu  kristal kalium dikromatnya larut dalam air dan larutan berwarna orangeSelanjutnya larutan tersebut dipanaskan sampai mendidih, kemudian, dimasukkan kedalam labu dasar bulat yang telah diisi dengan batu didih untuk meratakan panas agar menghindari terjadinya bumping. Selanjutnya,  ditambahkan dengan larutan kalium dikromat tadi dengan corong pisah secara perlahan. PAda saat  tetesan pertama warna larutan berubah menjadi hijau toska kemudian setelah ditetesi secara terus-menerus warna larutan menjadi warna hijau pekat atau hijau tua dan menimbulkan gelembung. Salanjutnya larutan tersebut dilakukan destilasi , Hasil yang didapatkan yaitu pada suhu 83˚C  tetesan pertama destilat menetes dengan waktu 7 menit 44 detik. Dari percobaan ini  kami mendapatakan 40 tetes destilat (2 ml), dengan bau destilat yang didapatkan sama dengan bau dari aseton murni . Hal ini menandakan bahwa percobaan yang kami lakukan berhasil dalam pembuatan  aseton dengan kalium bikromat. Proses yang terjadi pada percobaan ini yaitu 2 propanol dioksidasi menghasilkan aseton dengan bantuan kalium dikromat sebagai oksidatornya. Kalium dikromat termasuk katalis pengoksidatornya lemah dan tidak sekuat kalium permanganat yaag merupakan pongoksidator  kuat.

IX. Kesimpulan
      Dari percobaan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut  :
  1. Pembuatan aseton dapat dilakukan dengan berbagai macam cara  misalnya: destilasi kering kalsium asetat, terbuat dari asam asetan dengan bantuan katali mangans (II) karbonat dengan suhu 110-120˚C dan juga bisa dengan oksidasi alkohol skunder dalam suasana asam dengan menggunakan 2-propanol dengan bantuan kalium dikromat.
  2. Berdasarkan  dua percobaan yang dilakukan dalam pembutan aseton didapatkan hasil rendemannya sebanyak 2 ml baik umtuk pembutan aseton dengan bantuan kalium permanganat maupun pembutan aseton dengan bantuan kalium dikromat 
 X.  Pertanyaan
  1. Coba anda jelaskan fungsi kalium permanganat dan kalium dikromat dalam pembuaan aseton?
  2. mengapa destilat yang didapatkan pada percobaan pertama lebih cepat menetes daripada percobaan kedua?
  3. Coba anda jelaskan indikator apa yang menandakan percobaan pembuatan aseton ini berhasil?

XI.  Daftar Pustaka

Elsevier, B.V., 2013, Spesifikasi Senyawa kimia. Amerika , Reed Elsevier Group.
Fieser and Fieser M., 1957, Organic Chemistry 3rd Edition, Reinnold Publishing Company, New
        York
Halleman, LWJ., 1968. Kimia Organik, Jakarta.
        Diakses pada tanggal 9 April 2019. Pukul 17:00 WIB. 
Wilbraham, A. C., 1992,  Pengantar Kimia Organik dan Hayati, ITB, Bandung


XII. Lampiran

 
   Perangkaian Alat Destilasi


    Larutan dalam Pembuatan Aseton
    yang diletakkan Dimantel Pemanas


   Hasil Destilat dari Sintesis Aseton
   dengan Kalium Permanganat


 
     Hasil Destilat dari Sintesis Aseton
    dengan Kalium Dikromat




 

3 komentar:

  1. Saya Agnes Monika Situmorang (A1C117059), akan menjawab pertanyaan nomor 3. Menurut saya, indikator yang menandakan percobaan pembuatan aseton ini berhasil yaitu bau destilat yang didapatkan seperti bau aseton murni dan jika digunakan untuk membersihkan papan tulis, papan tulis menjadi bersih.

    BalasHapus
  2. Nama saya Hefty Juwita (A1C117053), akan menjawab pertanyaan nomor 2. Menurut saya, destilat pada percobaan pertama lebih cepat menetes daripada destilat pada percobaan kedua karena kalium permanganat merupakan oksidator kuat jika dibandingkan kalium dikromat sehingga pembentukan aseton pada percobaan pertama lebih cepat dibandingkan percobaan kedua. Terimakasih

    BalasHapus
  3. Saya Yuli Asriani (039). Saya akan mencoba menjawab pertanyaan nor 1. Menurut saya fungsi kalium permanganat dan kalium dikromat dalam percobaan ini yaitu untuk mempercepat proses oksidasi pembuatan aseton. Terimakasih

    BalasHapus