JURNAL PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK I
DISUSUN OLEH:
RD. ABDURRAHMAN
(A1C117015)
DOSEN PENGAMPU
Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.Si.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
I. Judul
"Reaksi-Reaksi Alkohon dan Fenol"
II. Hari/ Tanggal
Sabtu/ 30 Maret 2019
III. Tujuan
- Perbedaan sifat-sifat antara alkohol dan fenol
- jenis-jenis reaksi danpereaksi yang digunakan untuk membedakan antara senyawa-senyawa alkohol dan fenol
- Azas-azas dari reaksi tersebut pada b
IV. Landasan Teori
Dalam alkohol dan fenol terdapat gugus hidroksil (OH-) yang menyebabkan terjadinya ikatan hiodrogen antara molekul-molekul tersebut dan senyawa lain yang sejenis air(H-OH). Sehingga menyebabkan golongan-golongan ini mempunyai kelarutan yangbesar dalam air, terutama sekali senyawa-senyawa homolog yang rendah dari golongan tersebut. Fenol bersifat lebih asam daripada alkohol dan dapat diubah menjadi garamnatrium bila direaksikan dengan larutan basa (NaOH). Garam ini biasanya larut dalam air. SEperti halnya air atom H dari gugus hidroksil dalam alkohol dan fenoldapat disingkirkan oleh natrium yang menghasilkan suatu alkoksida. Alkoksida yang dihasilkan merupakan suatu basa kuat yang berfungsi sebagai katalis dalam reaksi-reaksi organik ( Tim Kimia Organik I, 2016).
Menurut Fessenden (1986), alkohol mempunyai ikatan yang mirip air dan terdiri dari molekul polar. Alkohol memiliki ikatan hidrogen dengan molekul-molekulnya sehingga, titik didih alkohol lebih tinggi daripada titik didih alkil halida atau eter, yang memiliki massa molekul yang sebanding. Alkohol bermassa rendah larut dalam air, kelarutan ini diakibatkan oleh ikatan hidrogen antara alkohol dan air.Turunan alkohol terutama digunakan untuk:
V. Alat & Bahan
Dalam alkohol dan fenol terdapat gugus hidroksil (OH-) yang menyebabkan terjadinya ikatan hiodrogen antara molekul-molekul tersebut dan senyawa lain yang sejenis air(H-OH). Sehingga menyebabkan golongan-golongan ini mempunyai kelarutan yangbesar dalam air, terutama sekali senyawa-senyawa homolog yang rendah dari golongan tersebut. Fenol bersifat lebih asam daripada alkohol dan dapat diubah menjadi garamnatrium bila direaksikan dengan larutan basa (NaOH). Garam ini biasanya larut dalam air. SEperti halnya air atom H dari gugus hidroksil dalam alkohol dan fenoldapat disingkirkan oleh natrium yang menghasilkan suatu alkoksida. Alkoksida yang dihasilkan merupakan suatu basa kuat yang berfungsi sebagai katalis dalam reaksi-reaksi organik ( Tim Kimia Organik I, 2016).
Menurut Fessenden (1986), alkohol mempunyai ikatan yang mirip air dan terdiri dari molekul polar. Alkohol memiliki ikatan hidrogen dengan molekul-molekulnya sehingga, titik didih alkohol lebih tinggi daripada titik didih alkil halida atau eter, yang memiliki massa molekul yang sebanding. Alkohol bermassa rendah larut dalam air, kelarutan ini diakibatkan oleh ikatan hidrogen antara alkohol dan air.Turunan alkohol terutama digunakan untuk:
1. Antiseptik pada pembedahan dan pada
kulit, misalnya etanol dan isopropylalkohol.
2. Pengawet, contohnya benzyl alkohol,
fenitil alkohol dan klorbutanol.
3. Mensterilkan udara dalam bentuk aerosol,
contohnya etilen glikol, propilenglikol
dan trimetilen
glikol.
Alkohol dibedakan menjadi tiga, yaitu alkohol primer, alkohol
sekunder dan alkohol tersier berdasarkan perbedaan letak terikatnya gugus –OH
pada atom C. Alkohol primer yaitu jika gugus –OH terikat pada atom C primer
(atom C yang mengikat 1 atom C yang lain secara langsung). Alkohol sekunder
yaitu jika gugus –OH terikat pada atom C sekunder (atom C yang mengikat secara
langsung dua atom C yang lain). Alkohol tersier yaitu jika gugus –OH terikat
pada atom C tersier (atom C yang mengikat secara langsung tiga buah atom C yang
lain. Secara fisik kita akan sulit membedakan antara alkohol primer, sekunder
dan tersier dikarenkan bau dari ketiga jenis zat tersebut sama (Ghalib, 2010).
Fenol mempunyai
gugus menyerupai alkohol akan tetapi
gugus fungsinya melekat langsung pada cincin aromatik. Fenol Bersifat asam dantom H dapat diganti tak hanya dengan logam
(seperti alkohol tetapi juga dengan basa, terjadi fenolat. Sifat asam dari
senyawa fenol-fenol lemah dan fenolat ini dapat diuraikan dengan asam karbonat.
Dalam kehidupan sehari- hari fenol biasanya digunakan sebagai antiseptikum
yaitu Zat untuk mematikan suatu macam bakteri dalam waktu yang sama dan juga
sebagai sintesis misalnya : asam salisilat, aspirin, dan fenolftalein (Riawan, 1990).
Alkohol dan
fenol merupakan suatu senyawa penting yang banyak digunakan dalm kehidupan
sehari-hari. Alkohol melalui reaksi substitusi oleh senyawa-senyawa halogen dapat
bereaksi menjadi berbagai turunan seperti alkil halida. Selain itu alkohol juga
dapat dioksidasi menjadi turunan
aldehid, keton, eter, ester dan asam karboksilat bahkan juga bereaksi dengan
logam-logam alkali membentuk garam alkoksida. Tidak hanya itu alkohol yang mengalami dehidrasi dapat membentuk senyawa
tidak jenuh, karena kemudahan alkohol bereaksi sehingga menjadi topik diskusi
penting dalam kimia organik. Oleh karena itu hal yang pertama kita lakukan
dalam mempelajari reaksi-reaksi alkohol
dan fenol adalah mempelajari secara khusus sifat-sifat fisik dan kimia dari
alkohol terlebih dahulu sifat fisik dan kimia yang dipelajari dapat berupa
titik didih, ikatan hidrogen, efek gaya
Van der Waals, kelarutan dalam air dan sifat keasaman atau
kebasaan alkohol(http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/03/28/reaksi-alkohol-dan-fenol298/)
5.1 Alat
1. Tabung Reaksi
2. Pipet Tetes
3. Pengaduk
5.2 Bahan
1. Etanol
2. 2-propanol
3. Sek-butil Alkohol
4. Sikloheksanol
5. Fenol
6. Kolestrol
7. 2-naftol
8. Indikator pp
9. Aseton
10. Asam Sulfat Pekat
11. Asam Asetat Glasial
12. Larutan FeCl3 10%
13. 1-propanol
14. n-butil Alkohol
15. ter-butil Alkohol
16. Etilen Glikol
17. Resorsinol
18. o-kresol
19. Larutan NaOH 10%
20. Reagen Lucas
22. Reagen Bordwell-Willman
23. Larutan Brom dalam Air
24. Trifenil Karbinol
VI. Prosedur Kerja
6.1 Kelarutan
1. Dimasukkan kedalam enam
tabung reaksi setengah atau 0.2-0.5 gram dari
masing-masing senyawa
berikut : etanol, n-butil alkohol, ter-butil alkohol,
sikloheksanol, etilen
glikol, dan fenol.
Hati-hati
: fenol jangan mengenai kulit, bila terkena kulit akan terasa terbakar,
bila terjadi cuci
dengan air.
2. Ditambahkan 2 mL ketiap
tabung, dan diaduk serta catat hasil pengamatan.
6.2 Reaksi dengan Alkali
1. Dimasukkan kedalam
empat tabung reaksi masing-masing setengan mL atau
0.2-0.5 gram dari masing-masing senyawa berikut : n-butil alkohol,
sikloheksanol, fenol, dan 2-naftol.
2. Ditambahkan 5 mL larutan
NaOH10% kemasing-masing tabung.
3. Dikocok dan amati serta catat
hasilnya.
6.3 Reaksi dengan Natrium
1. Ditempatkan
masing-masing 2 mL senyawa berikut : 1-propanol,
2-propanol, dan o-kresnol (bila o-krosnol berbentuk kristal, panaskan
sedikit agar melebur).
2. Ditambahkan sepotong
kecil logam natrium kedalam larutan yang ada dalam
masing-masing
tabung reaksi.
3. Dicatat hasilnya.
4. Ditambahkan beberapa
tetes indikatorpp kedalam masing-masing tabung, dan
catat
hasilnya.
Hati-hati : Jangan buang isi tabung yang berisi natrium yang belum bereaksi
ke
dalam bak
air, karena natrium bereaksi eksplosif dengan air.
5. Ditambahkan etanol
secukupnya mengilangkan semua natrium yang belum
bereaksi, kemudian buanglah.
6.4 Pengujian Lucas
1. Dimasukkan 2 mL
reagen Lucas ke dlam empat tabung reaksi.
2. Ditambahkan
kira-kira 5 tetes alkohol yang akan diuji.
3. Dikocok dan catatlah
waktu yang diperlukan oleh campuran sehingga menjadi
keruh
atau memisah menajdi dua lapisan.
4. Dilakukan uji
pada : 1-butanol, 2-butanol, sikloheksanol, ter-butir alkohol,
dan catat hasilnya.
Reagen Lucas : larutkan 340 gram ZnCl2 kering dalam 230 mL HCl pekat
yang
dingin, sambil
didinginkan. Camppuran ini menghasilkan 350 mL reagen.
6.5 Oksidasi dengan Asam Kromat (Pengujian
Bordwell-Wellman)
1. Dimasukkan 1 mL
aseton kedalam lima tabung reaksi yang berbeda.
2. Ditambahkan satu
tetes masing-masing tabung cairan alkohol atau 10 mg kristal
alkohol yang hendak diuji.
3. Digoncang hingga
larutan menjadi jernih.
4. Diujilah alkohol
berikut : 2-etanol, ter-butil alkohol, korestrol, dan trifenil karbiol.
Reagen
Bordweel-Wellman : larutkan 25 gram anhidrat kromatid dalam 25 mL
asam sulfat pekat dan hati-hati encerkan dengan 75 mL air suling.
6.6 Reaksi Fenol dengan Brom
1. Dimasukkkan
larutan 0.1 gram fenol dalam 3 mL air kedalam tabung reaksi.
2. Ditambahkan air
brom sambil digoncang sampai warna kuning tidak berubah lagi.
3. Diamati.
6.7 Reaksi Fenol dengan Besi (III) Klorida
1. Dimasukkan dalam tiga
tabung reaksi satu atau dua kristalatau 1-2 tetes
senyawa yang akan di uji dalam 5 mL air.
2. Diteteskan tiap
tabung reaksi 1-2 tetes besi (III) klorida.
3. Diaduk dan amati
hasilnya.
4. Dilakukan Uji pada :
fenol, resorsinol, dan 2-propanol, kemudian catat hasilnya.
VIDEO
https://www.youtube.com/watch?v=xotWCss9bVI
PERTANYAAN
VIDEO
https://www.youtube.com/watch?v=xotWCss9bVI
PERTANYAAN
- Berdasarkan video diatas tes apa saja yang digunakan untuk mengidentifikasi alkohol?
- berdasarkan video diatas apa yang menyebabkan timbulnya gelembung
- pada sodium metal test?
- Berdasarkan video diatas apa yang menyebabkan timbulnya bau buah pada ester test
Saya akan mencoba menjawab pertanyaan nomer 2 yaitu timbulnya gelembung disebabkan alkohol bereaksi dengan logam Na mengakibatkan gas hidrogen dibebaskan(sri lestari A1C117041)
BalasHapussaya brezza (055) akan menjawab no 3 timbulnya bau buah disebabkan alkohol bereaksi dengan asam karboksilat sehingga membentuk ester yang ditandai dengan bau buah
BalasHapusSaya Mita Istiana (A1C117083) akan membantu menjawab pertanyaan no 1.Sodium metal test, ester test, ceric amonium nitriate test, acetyl cloride test, iodoform test dan lucas test.
BalasHapus