JURNAL PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK I
DISUSUN OLEH:
RD. ABDURRAHMAN
(A1C117015)
DOSEN PENGAMPU
Dr. Drs. SYAMSURIZAL,
M.Si.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
KIMIA
JURUSAN MATEMATIKA DAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
I. Judul
“Pemurnian
Zat Padat”
II. Hari/ Tanggal
Sabtu/
09 Maret 2019
III. Tujuan Percobaan
1. Melakukan kristalisasi dengan baik
2. Nenilih pelarut sesuai dengan kristalisasi
3. Menjernihkan dan menghilangkan warna pelarut
4. Memisahkan dan memurnikan campuran dengan rekristalisasi
IV.
Landasan Teori
Suatu zat memiliki perbedaat sifat sehingga larutan
nya dapat dipisahkan dari campurannya. Adapun dasar pemisahan campuran antara
lain ukuran partikel, titik didih dan pengendapan. Metode yang dilakukan dapat
berupa filtrasi, destrifikasi, ekstraksi, kromatografi dan sublimasi. Rekristalisasi sebagai pemurnian zat padat
memiliki sejarah panjang sama seperti destrifikasi. Rekritalisasi merupakan
suatu metode yang apling penting dalam pemurnian zat, sebab kemudahannya dan
keefektifanya (Johan, 2006).
Pelarut cair merupakat pelarut yang paling banyak dalam proses
rekristalisai. Pelarut cair digunkan karena tidak mahal, tidak reaktif, dan
sesudah melarutkan zat padat organik bila dilakukan lebih mudah memperolehnya
kembali (Tim Kimia Organik, 2016).
Suatu zat padat pada
umumnya mempunyai sifat titik lebur yang tajam kerena memiliki rentang suhunya
kecil. Sedangkan zat padat amorf akan melunak kemudian melebar dalam rentang
suhu yang besar. Partikel kecil zat padat amorf sulit dipelajari karena tidak
teratur. Sehingga, pembahasan zat padat hanya membicarakan kristal ( Syukri,
2003).
Prinsip dasar dari
rekristalisasi adlah perbedaan kelarutan
antara zat yang akan dimurnikan dengan
zat pencampurnya. Larutan yang terbentuk dapart dipisahkan satu sama lain, kemudian
larutan zat terbentuk dan dinginkan di kristalkan dengan cara menjenuhkannya.
Secara teoritis ada 4 metode untuk
mendapatkan supernaturasi dengn mengubah suhu, menguapkan solvent, reaksi kimia
dan mengubah komposisi solvent ( Agustina, 2013).
Kita memerlukan
pendekatan dan teknik tertentu dalam pemurnian suatu zart padat dari
campurannya. Mengetahui atau mengidentifikasi zat padat yang akan kita murnikan dan mengenal
sifat-sifat fisik dan sifat-sifat kimianya merupakan cara pendekatan yang
sederhana. Pengetahuan yang daam mengenai sifat fisik dan kima sangat
menentrukan keberhasilan pemisahan zat
padat yang akan dimurniakn dalam suatu pelarut. Kita sebagai seorang
praktikan harus mngetahui dengan baik
jenis pelarut dan gradien kepolarannya ketika mencampurka dua atau tiga jenis
pelarut untuk melatutkan suatu zat padat. Selanjutnya ada beberapa faktor
teknis dalam memurnikan suatu zat padat, misalnya teknik kristalisasi,
sublimasi dan khromatografi. Teknik yang
kita pilih harus seuia dengan kompleksitas
zat tersebut. Sesudah memurnikan zat padat kita perlu menguji tingkat
kemurniannya baik dengn pengujian titik
leleh atau khromatografi lapis tipis (http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/)
V. Alat dan Bahan
5.1 Alat
a. Gelas kimia 100 ml
b. Batang pengaduk
c. Corong buchner
d. Kertas saring
e. Cawan penguap
f.
Kapas
g. Bunsen
h. Kaki tiga
i.
Korek api
5.2 Bahan
a. Aquades
b. Asam benzoat
c. Naftalen
VI. Prosedur Kerja
6.1 Prosedur percobaan rekristalisasi
a. Tuangakn 50 ml air suling ke dalam gelas kimia 100 ml, panaskan
hingga timbul gelembung-gelembung.
b. Masukkan 0,5 gram asam benzoat tercemar kedalam gelas kimia 100
ml yang lain, tambahkan air panas teertsebut sedikit demi sedikit sambil diaduk
hingga larut semua.
c. Dengan mrnggunakan corong buchner saring campuran tersebut dalam keadaan panas dan tampung filtartnya
dalam gelas kimia siramlah endapan yang tertinggal dengan air panas. Jenuhkan.
Dinginkan hingga terbentuk kristal. Apabila pada pendinginan tidak terbentuk
kristal, dinginkan dlam es.
d. Saring kristal yang terbentuk dengan corong buchner, kringkan.
e. Ujilah titik leleh dan bentuk kristalnya, bandingkan dengna data
yang ada dalam hnad book.
6.2 Sublimasi
a. Masukkan 1-2 gram naftalen t3ercemari kedalam cawan penguap.
b. Tutup permukaan cawan penguap dengan kertas saring yang telah
dibuat lobang- lobang kecil.
c. Sumbat corong dengan gelkas wool atau kapas seperti pada gambar.
d. Letakkan cawan tersebut diatas kasa dari pembakar nyalaakan api
dan panaskan dengan nyala api kecil.,
e. Hentikan pembakaran setelah semua zat yang aklan disublimasi
habis ( lebih kurang 5 menit).
f. Kumpulkan zat yang ada pada
kertassaring dan corong bila ada, ujilah titik leleh dan bentuk kristalnya,
cocokkan dengan data hand book.
VIDEO:
PERTANYAAN:
1. Berdasarkan video diatas, coba anda tuliskan proses apa saja yang melibatkan proses
kristalisasi?
2. Berdasarkan video diatas bgaimana cara melarutkan asam benzoat?
3. Bagaimana cara mendinginkan larutan jenuh panas asam benzoat berdasarkan
video diatas?
Novela melinda (A1C17007). Saya akan menjawab pertanyaan nomor 1. menurut saya, hal yang melibatkan proses kristalisasi yaitu pertama persiapan larutan sampel tidak murni, kedua filtrasi larutan panas, ketiga pendinginan larutan panas jenuh, dan terakhir pemisahan dan pengeringan kristal
BalasHapusSaya mencoba menjawab pertanyaan nomor 3. berdasarkan video di atas cara mendinginkan larutan jenuh adalah dengan cara di biarkan filtrat pada suhu kamar,kemudian di dinginkan dengan menempatkan gelas kimia ke dalam bale yang mengandung air dingin.setelah itu saat larutan mendingin kristal benzoat putih asam mulai terpisah. semoga membantu ( Dinda Anggun,79)
BalasHapussaya akan mencoba menjawab pertanyaan no. 2. menurut saya tambah air mendidih kemudian diaduk menggunakan pengaduk dan dipanaskan kembali sambil diaduk (sanaq elfira, A1C117071).
BalasHapus